LIFE IS SELECTION

LIFE IS SELECTION
Hidup adalah pilihan. Tentukan pilihanmu jika tidak,,,pilihan yang akan menentukan hidupmu.

Rabu, 15 Mei 2013

PEMBUATAN KALIUM TETRAPEROKSOKROMAT (V)



LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
PERCOBAAN VIII
PEMBUATAN KALIUM TETRAPEROKSOKROMAT (V)


Logo UH keren





OLEH:
NAMA                                                   : SARTINI
STAMBUK                                          : F1C1 11 046
KELOMPOK                                      : II (DUA)
ASISTEN                                              : LD. SYAHDAM HAMIDI



JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013

PEMBUATAN KALIUM TETRAPEROKSOKROMAT (V)
A.    Tujuan Percobaan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam percobaan ini yaitu untuk mempelajari pembuatan kalium tetraperoksokromat (V).

B.     Landasan Teori
Logam kalium merupakan logam ketujuh paling banyak dan terkandung sebanyak 2.4% di dalam kerak bumi. Kebanyakan mineral kalium tidak terlarut dalam air dan unsur kalium sangat sulit diambil dari mineral-mineral tersebut. Mineral-mineral tertentu, seperti sylvite, carnalite, langbeinite, dan polyhalite ditemukan di danau purba dan dasar laut yang membentuk deposit dimana kalium dan garam-garamnya dengan mudah dapat diambil. Kalium ditambang di Jerman, negara bagian-negara bagian New Mexico, California, dan Utah. Deposit besar yang ditemukan pada kedalaman 3000 kaki di Saskatchewan, Kanada diharapkan menjadi tambang penting di tahun-tahun depan (Mohsin, 2006).
Kristal kalium dikromat dapat dibuat dengan mengkombinasikan reaksi yang berawal dari sumber ion kromium(III) seperti larutan kromium klorida. Tambahakan larutan kalium hidroksida untuk menghasilkan endapan hijau-biru dan kemudian larutan hijau tua yang mengandung ion [Cr(OH)6]3-. Harap diperhatikan bahwa harus menggunakan kalium hidroksida. Jika menggunakan natrium hidroksida, maka akan berakhir dengan pembentukan natrium dikromat (VI) (Shofyan, 2010).
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia H2O2 ditemukan oleh Louis Jacques Thenard di tahun 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia anorganik yang memiliki sifat oksidator kuat. Bahan baku pembuatan hidrogen peroksida adalah gas hidrogen (H2) dan gas oksigen (O2). Teknologi yang banyak digunakan di dalam industri hidrogen peroksida adalah auto oksidasi Anthraquinone. H2O2 tidak berwarna, berbau khas agak keasaman, dan larut dengan baik dalam air. Dalam kondisi normal (kondisi ambient), hidrogen peroksida sangat stabil dengan laju dekomposisi kira-kira kurang dari 1% per tahun. Mayoritas pengunaan hidrogen peroksida adalah dengan memanfaatkan dan merekayasa reaksi dekomposisinya, yang intinya menghasilkan oksigen. Pada tahap produksi hidrogen peroksida, bahan stabilizer kimia biasanya ditambahkan dengan maksud untuk menghambat laju dekomposisinya. Termasuk dekomposisi yang terjadi selama produk hidrogen peroksida dalam penyimpanan. Selain menghasilkan oksigen, reaksi dekomposisi hidrogen peroksida juga menghasilkan air (H2O) dan panas (Skuler, 2007).
Penggunaan hidrogen peroksida atau H2O2 di industri kimia semakin meningkat seiring dengan tuntutan lingkungan yang semakin gencar disuarakan. Salah satu kelebihan hidrogen peroksida di bandingkan dengan bahan oksidator lain adalah sifatnya yang ramah lingkungan. Ketika hidrogen peroksida digunakan, ia tidak meninggalkan residu sama sekali, kecuali air (H2O) dan gas oksigen (O2) (Suherifauzan, 2010).


C.    Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
S Erlenmeyer 100 mL
S Neraca analitik
S Gelas kimia
S Pipet ukur
S Filler
S Batang pengaduk
S Elektromantel
S Corong
S Tabung reaksi
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu :
S K2CrO4
S KOH
S Es batu
S Garam
S Larutan H2O2 30% dan 3%
S Etanol
S Akuades
S Dietil eter
S H2SO4 encer


D.    Prosedur Kerja












Bevel: Filtrat

 



































                                                                                                    


% rendemen = 17,98%

E.     HASIL PENGAMATAN
  1. Reaksi :
2K2CrO4 + 9H2O2 + 2 KOH                           2K3[Cr(O2)4] + O2 + 10H2O
  1. Perhitungan :
a. Berat Teoritis
Ø  Berat K2CrO4                                = 0,5   g
Ø  Berat KOH                                   = 0,5   g
Ø  Berat kertas saring kosong            = 1,09 g
Ø  Berat kertas saring + kristal          = 1,25 g
Ø  Berat kristal                                   = 0,16 g   (Berat praktek)
Mol K2CrO4    =
Mol KOH        =
2K2CrO4    +   9H2O2    +   2KOH             2K3[Cr(O2)4]     +   O2    +  10 H2O
M :  0,003 mol                             0,008 mol
T  :  0,003 mol                             0,003 mol           0,003 mol
S   :        -                                    0,005 mol           0,003 mol
Mol K2CrO4     Mol K3[Cr(O2)4]
Berat teori = mol K3[Cr(O2)4] x Mr K3[Cr(O2)4]
                 = 0,003 mol x 297 g/mol
                 = 0,89 g
% rendemen =
                     =
                     = 17,98%
F.     PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini, akan dilakukan pembuatan kalium tetraperoksokromat (V) dengan mereaksikan antara K2CrO4 dan KOH dalam Erlenmeyer kemudian dilarutkan dengan akuades. Larutan campuran tersebut dicelupkan dalam wadah berisi air es dengan garam. Proses penambahan garam, bertujuan untuk menurunkan titik beku es sehinga dapat mempercepat proses pendinginan. Kemudian ditambahkan larutan HO2 30%.
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia H2O2 ditemukan oleh Louis Jacques Thenard di tahun 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia anorganik yang memiliki sifat oksidator kuat. Bahan baku pembuatan hidrogen peroksida adalah gas hidrogen (H2) dan gas oksigen (O2). Teknologi yang banyak digunakan di dalam industri hidrogen peroksida adalah auto oksidasi Anthraquinone. H2O2 tidak berwarna, berbau khas agak keasaman, dan larut dengan baik dalam air. Dalam kondisi normal (kondisi ambient), hidrogen peroksida sangat stabil dengan laju dekomposisi kira-kira kurang dari 1% per tahun. Hidrogen peroksida ini berperan sebagai oksidator yang pada percobaan ini akan mereduksi senyawa kalium kromat menjadi senyawa tetraperoksokromat.
Kalium tetraperoksokromat(V) dibuat melalui reaksi hidrogen peroksida dengan kalium kromat dalam larutan alkali kuat dengan persamaan reaksi sebagai berikut : 2K2CrO4 + 9H2O2 + 2 KOH    2K3[Cr(O2)4]3+  + O2 + 10H2O
dari reaksi tersebut, atom O2- memiliki ikatan sangat lemah terhadap Cr pada senyawa kalium kromat. Karena ikatannya sangat lemah sehingga sangat mudah terjadi pergantian ikatan dengan atom lainnya.
Pada proses pembuatan kalium tetraperoksokromat (V), dilakukan penambahan H2O2. pada proses penambahan tersebut terjadi penggantian atom yang berikatan dengan Cr. Dimana, atom O2 dari H2O2 akan menggatikan atom O2-. Hal ini dapat erlihat dari reaksi berikut :
Senyawa kalium tetraperoksokromat (V) akan terbentuk ketika dilakukan penambahan H2O2. Pada penambahan H2O2, larutan tersebut diaduk dan didiamkan. Setelah terbentuk endapan lalu dicuci dengan etanol. Endapan yang diperoleh merupakan senyawa kalium tetraperoksokromat (V).
Setelah kristal kalium tetraperoksokromat (V) diperoleh, maka dilakukan analisis kemurnian dari senyawa tersebut. Analisis tersebut dapat dilakukan melalui penentuan kualitatif ion O2-. Hidrogen peroksida bereaksi dengan kalium kromat  dalam larutan asam, reaksi tersebut menghasilkan warna biru yang dapat diekstrak dalam eter. Seperti pada percobaan ini ketika larutan K2CrO4 yang ditambahkan sedikit air dan dilanjutkan dengan penambahan larutan H2O2 3%, dietil eter dan H2SO4 encer, larutan tersebut menghasilkan warna hijau. Sehingga dari perlakuan tersebut dapat simpulkan bahwa senyawa kalium tetraperoksokromat(V) yang diperoleh masih belum murni. Berat kristal yang diperoleh sebanyak 0,16 g dengan rendamen sebesar 17,98%.
G.    KESIMPULAN
Kalium tetraperoksokromat(V) dapat dibuat melalui reaksi hidrogen peroksida dengan kalium kromat dalam larutan alkali kuat. Pada analisis kemurnian kalium tetraperoksokromat(V), tidak terbentuk warna biru pada larutan K2CrO4 yang ditambahkan sedikit air dan dilanjutkan dengan penambahan larutan H2O2 3%, dietil eter dan H2SO4 encer. Sehingga dari perlakuan tersebut dapat simpulkan bahwa senyawa kalium tetraperoksokromat(V) yang diperoleh masih belum murni.











DAFTAR PUSTAKA
Mohsin, Y., 2006, Kalium. (http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/kalium/) diakses tanggal 7 Juni 2010.

Shofyan, 2010, Pembuatan Kristal Dikromat. (http://community.um.ac.id/ showthread. php?75793-Pembuatan-kristal-dikromat(VI)) diakses tanggal 7 Juni 2010.

Skuler, 2007, Mengenali Hidrogen Peroksida (H2O2). (http://www.forumsains.com/ index.php?page=30) diakses tanggal 7 Juni 2010.

Suherifauzan, 2010, MSDS Hodrogen Peroksida. (http://blog.unsri.ac.id/ Suherifauzan/about-teknik-kimia/msds-hidrogen-peroksida/ rdetail/12670/) diakses tanggal 7 Juni 2010.






















1 komentar:

  1. JackpotCity Casino 2021 - Dr.MD
    JackpotCity Casino 2021 | Find 천안 출장안마 the 천안 출장샵 Best Software Providers at 상주 출장안마 Jackpot City is 속초 출장샵 a casino website which is based in 삼척 출장마사지 the UK and Ireland.

    BalasHapus