LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
PERCOBAAN
VIII
PEMBUATAN KALIUM
TETRAPEROKSOKROMAT (V)
OLEH:
NAMA : SARTINI
STAMBUK : F1C1 11 046
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN : LD. SYAHDAM HAMIDI
JURUSAN
KIMIA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
HALUOLEO
KENDARI
2013
PEMBUATAN KALIUM
TETRAPEROKSOKROMAT (V)
A.
Tujuan Percobaan
Adapun tujuan yang
ingin dicapai dalam percobaan ini yaitu untuk mempelajari
pembuatan kalium tetraperoksokromat
(V).
B.
Landasan Teori
Logam kalium merupakan logam ketujuh
paling banyak dan terkandung sebanyak 2.4% di dalam kerak bumi. Kebanyakan
mineral kalium tidak terlarut dalam air dan unsur kalium sangat sulit diambil
dari mineral-mineral tersebut. Mineral-mineral tertentu, seperti sylvite,
carnalite, langbeinite, dan polyhalite ditemukan di danau purba
dan dasar laut yang membentuk deposit dimana kalium dan garam-garamnya dengan
mudah dapat diambil. Kalium ditambang di Jerman, negara bagian-negara bagian
New Mexico, California, dan Utah. Deposit besar yang ditemukan pada kedalaman
3000 kaki di Saskatchewan, Kanada diharapkan menjadi tambang penting di
tahun-tahun depan (Mohsin, 2006).
Kristal kalium dikromat dapat dibuat
dengan mengkombinasikan reaksi yang berawal dari sumber ion kromium(III)
seperti larutan kromium klorida. Tambahakan larutan kalium hidroksida untuk
menghasilkan endapan hijau-biru dan kemudian larutan hijau tua yang mengandung
ion [Cr(OH)6]3-. Harap diperhatikan bahwa harus menggunakan
kalium hidroksida. Jika menggunakan natrium hidroksida, maka akan berakhir
dengan pembentukan natrium dikromat (VI) (Shofyan, 2010).
Hidrogen
peroksida dengan rumus kimia H2O2 ditemukan oleh Louis
Jacques Thenard di tahun 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia anorganik yang
memiliki sifat oksidator kuat. Bahan baku pembuatan hidrogen peroksida adalah
gas hidrogen (H2) dan gas oksigen (O2). Teknologi yang
banyak digunakan di dalam industri hidrogen peroksida adalah auto oksidasi Anthraquinone. H2O2
tidak berwarna, berbau khas agak keasaman, dan larut dengan baik dalam air.
Dalam kondisi normal (kondisi ambient), hidrogen peroksida sangat stabil dengan laju
dekomposisi kira-kira kurang dari 1% per tahun. Mayoritas pengunaan hidrogen
peroksida adalah dengan memanfaatkan dan merekayasa reaksi dekomposisinya, yang
intinya menghasilkan oksigen. Pada tahap produksi hidrogen peroksida, bahan stabilizer kimia
biasanya ditambahkan dengan maksud untuk menghambat laju dekomposisinya.
Termasuk dekomposisi yang terjadi selama produk hidrogen peroksida dalam
penyimpanan. Selain menghasilkan oksigen, reaksi dekomposisi hidrogen peroksida
juga menghasilkan air (H2O) dan panas (Skuler, 2007).
Penggunaan hidrogen peroksida atau H2O2
di industri kimia semakin meningkat seiring dengan tuntutan lingkungan yang
semakin gencar disuarakan. Salah satu kelebihan hidrogen peroksida di
bandingkan dengan bahan oksidator lain adalah sifatnya yang ramah lingkungan.
Ketika hidrogen peroksida digunakan, ia tidak meninggalkan residu sama sekali,
kecuali air (H2O) dan gas oksigen (O2) (Suherifauzan,
2010).
C.
Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan
dalam percobaan ini adalah :
S Erlenmeyer 100 mL
S Neraca analitik
S Gelas kimia
S Pipet ukur
S Filler
S Batang pengaduk
S Elektromantel
S Corong
S Tabung reaksi
Bahan yang digunakan dalam percobaan
ini yaitu :
S
K2CrO4
S
KOH
S
Es
batu
S
Garam
S
Larutan
H2O2 30% dan 3%
S
Etanol
S
Akuades
S
Dietil
eter
S H2SO4 encer
D.
Prosedur Kerja
% rendemen = 17,98%
E.
HASIL PENGAMATAN
- Reaksi :
2K2CrO4 + 9H2O2 + 2 KOH 2K3[Cr(O2)4]
+ O2 + 10H2O
- Perhitungan :
a. Berat Teoritis
Ø Berat K2CrO4 =
0,5 g
Ø Berat KOH =
0,5 g
Ø Berat kertas saring kosong =
1,09 g
Ø Berat kertas saring + kristal =
1,25 g
Ø
Berat kristal = 0,16 g (Berat praktek)
Mol K2CrO4 =
Mol KOH =
2K2CrO4
+ 9H2O2 +
2KOH → 2K3[Cr(O2)4] +
O2 + 10 H2O
M
: 0,003 mol
0,008 mol
T :
0,003 mol 0,003 mol 0,003 mol
S : -
0,005 mol 0,003 mol
Mol K2CrO4 ∞ Mol
K3[Cr(O2)4]
Berat teori = mol K3[Cr(O2)4]
x Mr K3[Cr(O2)4]
= 0,003 mol x
297 g/mol
= 0,89 g
% rendemen =
=
= 17,98%
F.
PEMBAHASAN
Pada
percobaan kali ini, akan dilakukan pembuatan kalium tetraperoksokromat (V)
dengan mereaksikan antara K2CrO4
dan KOH dalam Erlenmeyer kemudian dilarutkan dengan akuades. Larutan campuran
tersebut dicelupkan dalam wadah berisi air es dengan garam. Proses penambahan
garam, bertujuan untuk menurunkan titik beku es sehinga dapat mempercepat
proses pendinginan. Kemudian ditambahkan larutan H2O2
30%.
Hidrogen
peroksida dengan rumus kimia H2O2 ditemukan oleh Louis
Jacques Thenard di tahun 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia anorganik yang
memiliki sifat oksidator kuat. Bahan baku
pembuatan hidrogen peroksida adalah gas hidrogen (H2) dan gas
oksigen (O2). Teknologi yang banyak digunakan di dalam industri
hidrogen peroksida adalah auto oksidasi Anthraquinone. H2O2 tidak berwarna,
berbau khas agak keasaman, dan larut dengan baik dalam air. Dalam kondisi
normal (kondisi ambient), hidrogen peroksida sangat stabil dengan laju
dekomposisi kira-kira kurang dari 1% per tahun. Hidrogen peroksida ini berperan sebagai oksidator
yang pada percobaan ini akan mereduksi senyawa kalium kromat menjadi senyawa
tetraperoksokromat.
Kalium
tetraperoksokromat(V) dibuat melalui reaksi hidrogen peroksida dengan kalium
kromat dalam larutan alkali kuat dengan persamaan reaksi sebagai berikut : 2K2CrO4 + 9H2O2
+ 2 KOH → 2K3[Cr(O2)4]3+ + O2 + 10H2O
dari reaksi tersebut,
atom O2- memiliki ikatan sangat lemah terhadap Cr pada senyawa
kalium kromat. Karena ikatannya sangat lemah sehingga sangat mudah terjadi
pergantian ikatan dengan atom lainnya.
Pada
proses pembuatan kalium tetraperoksokromat (V), dilakukan penambahan H2O2. pada proses
penambahan tersebut terjadi penggantian atom yang berikatan dengan Cr. Dimana,
atom O2 dari H2O2 akan menggatikan atom O2-. Hal ini dapat
erlihat dari reaksi berikut :
Senyawa
kalium tetraperoksokromat (V) akan terbentuk ketika dilakukan penambahan H2O2. Pada penambahan H2O2,
larutan tersebut diaduk dan didiamkan. Setelah terbentuk endapan lalu dicuci
dengan etanol. Endapan yang diperoleh merupakan senyawa
kalium
tetraperoksokromat (V).
Setelah
kristal kalium tetraperoksokromat (V) diperoleh, maka dilakukan analisis
kemurnian dari senyawa tersebut. Analisis tersebut dapat dilakukan melalui penentuan kualitatif ion O2-.
Hidrogen peroksida bereaksi dengan kalium kromat dalam larutan asam, reaksi tersebut
menghasilkan warna biru yang dapat diekstrak dalam eter. Seperti pada percobaan
ini ketika larutan K2CrO4 yang
ditambahkan sedikit air dan dilanjutkan dengan penambahan larutan H2O2
3%, dietil eter dan H2SO4 encer, larutan tersebut
menghasilkan warna hijau. Sehingga dari perlakuan tersebut dapat simpulkan
bahwa senyawa kalium tetraperoksokromat(V) yang
diperoleh masih belum murni. Berat kristal yang diperoleh sebanyak 0,16 g dengan rendamen sebesar 17,98%.
G.
KESIMPULAN
Kalium
tetraperoksokromat(V) dapat dibuat melalui reaksi hidrogen peroksida dengan
kalium kromat dalam larutan alkali kuat. Pada analisis kemurnian kalium
tetraperoksokromat(V),
tidak terbentuk warna biru pada larutan K2CrO4 yang ditambahkan sedikit air dan dilanjutkan
dengan penambahan larutan H2O2 3%, dietil eter dan H2SO4
encer. Sehingga dari perlakuan tersebut dapat simpulkan bahwa senyawa kalium tetraperoksokromat(V) yang diperoleh masih
belum murni.
DAFTAR
PUSTAKA
Mohsin, Y., 2006, Kalium. (http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/kalium/)
diakses tanggal 7 Juni 2010.
Shofyan, 2010, Pembuatan
Kristal Dikromat. (http://community.um.ac.id/
showthread. php?75793-Pembuatan-kristal-dikromat(VI)) diakses tanggal 7
Juni 2010.
Skuler, 2007, Mengenali
Hidrogen Peroksida (H2O2). (http://www.forumsains.com/
index.php?page=30) diakses tanggal 7 Juni 2010.
Suherifauzan, 2010, MSDS Hodrogen Peroksida. (http://blog.unsri.ac.id/
Suherifauzan/about-teknik-kimia/msds-hidrogen-peroksida/ rdetail/12670/)
diakses tanggal 7 Juni 2010.
JackpotCity Casino 2021 - Dr.MD
BalasHapusJackpotCity Casino 2021 | Find 천안 출장안마 the 천안 출장샵 Best Software Providers at 상주 출장안마 Jackpot City is 속초 출장샵 a casino website which is based in 삼척 출장마사지 the UK and Ireland.